Makalah Akad Nikah

Pernyataan Persetujuan Itu Menurut Istilah Fiqh (Hukaum Islam) Disebut Ijab (Pernyataan) Dan Kabul (Penerimaan Atau Persetujuan).

Tentu dengan pondasi yang kokoh ini diharapkan terwujudnya tujuan pernikahan yaitu keluarga sakinah mawaddah wa rahmah. Pernikahan atau nikah artinya adalah terkumpul dan menyatu. Tujuannya adalah untuk membangun keluarga bahagia sesuai dengan syariat islam.

Agama Islam Mengatur Secara Rinci Tentang Tata Cara Pernikahan, Salah Satunya Mengenai Sighot Akad Nikah, Wali Nikah, Dan Saksi.

Rukun dan syarat nikah 1. Tidak sah nikah kecuali dengan lafadz nikah. Adanya ijab qabul dan menurut sunnah, sebelum akad nikah dimulai, terlebih dahulu diadakan khutbah yang dinamakan ”khutbatun nikah”.

Dengan Demikian Setelah Akad Khithbah Dilangsungkan, Maka Status Bagi Keduanya Adalah Tetap Orang Asing (Bukan Mahram) Antara Satu Dengan Lainnya.

[1]definisi yang lain mengemukakan bahwa nikah berasal. ويطلق شرعا على عقد مشتمل على الاركان والشروطا b. Rukun nikah tersebut ada lima macam, yakni sebagai berikut:

Menurut Syara’ Nikah Adalah Satu Akad Yang Berisi Diperbolehkannya Melakukan Persetubuhan Dengan Menggunakan Lafadz انكاح (Menikahkan) Atau تزويج (Mengawinkan).

Jika dilihat dari keabsahannya menurut syara’, akad di bagi menjadi dua[6], yaitu: Menurut mr kurnia (2005:25) khitbah bukanlah pernikahan, sehingga akad khitbah bukanlah akad pernikahan. Faedah yang terbesar dalam pernikahan yang sejati dalam islam adalah bermaksud untuk kemaslahatan dalam rumah tangga dan keturunan, juga untk kemaslahatan masyarakat.

Adanya Suka Sama Suka Antara Kedua Calon Mempelai 2.

Dan dalam islam pun dijelaskan mengenai fasakh, khuluk, rujuk, dan masa iddah bagi kaum. Kata nikah ini sendiri secara hakiki bermakna akad dan secara majazi bermakna persetubuhan menurut pendapat yang shoheh ; Hal ini dimaksudkan untuk menjaga nilai sakral dan sosial dari pernikahan tersebut.