Makalah Mubtada Dan Khobar
Makalah Mubtada Dan Khobar. Mubtada' adalah isim yang dirofa'kan yang terletak di awal kalimat dan berkedudukan sebagai subyek. Yang mempunyai makna seperti ini ada 4, yaitu:
Khobar adalah setiap kata atau kalimat yang menyempurnakan makna mubtada. Tanpa khabar maka tidak akan menjadi kalimat yang sempurna. Seandainya tidak ada khobar, maka sebuah kalimat tidak akan dipahami maksudnya.
Mubatada’ Dalam Jumlah Ismiyah Yang Sederhana Terdapat 2 Isim, Isim Yang Pertama Disebut Mubtada' Dan Isim Yang Kedua Disebut Khabar Mubtada'.
Mubtada ada 2 macam yaitu mubtada yang zhahir dan mubtada yang dhamir. Khobar pada jumlah tersebut adalah lafad قائم. Para ahli nahwu menyebutkan hukum dari pada khabar adalah sebagai berikut:
Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia, Jika Mubtada Sebagai Subjek, Maka Khabar Sebagai Predikat Yang Menjadi Pelengkap Kalimat Sebelumnya.
Dalam pelajaran bahasa indonesia, jika mubtada sebagai subjek, maka khabar sebagai predikat yang menjadi pelengkap kalimat sebelumnya. Yang pertama adalah mubtada' dan yang kedua adalah khobar. Makalah yang berjudul “mubtada” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah nahwu dengan guru pembimbing bapak ahmad arifin, m.pd.i.
Adapun Manfaat Yang Diharapkan Dalam Pembuatan Makalah Ini Adalah:
Mubtada' adalah isim yang dirofa'kan yang terletak di awal kalimat dan berkedudukan sebagai subyek. Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai mubtada dan khobar. Namun, jika kita ingin membuat susunan khabar muqaddam dan mubtada muakhor maka ada syaratnya yang harus terpenuhi, yaitu khobar berupa syibhul jumlah (jar majrur + dzaraf) dan mubtada berbentuk ma’rifat.
Itulah Kenapa Dinamakan Mubtada’ Yang Artinya Permulaan.
Apa pengertian mubtada’ dan khabar ? Sedangkan khobar adalah sesuatu yang dapat menyempurnakan makna mubtada’ (predikat). Khobar juga terbagi menjadi dua macam.
Yang Bermakna رُجْÙ‡َانْ Artinya Menduga / Mengira.
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman bagi pembaca dan penulis mengenai mubtada’ dan khobar. Dan apabila terdapat faidah, maka sungguh jadikan ia khabar…!. Hal itu sesuai dengan kondisinya yang berada.